Pages

Tautan Terkait

Monday, July 29, 2019

Gus Azmi Dihujat Netizen, Karena Berfoto Dengan Wanita Cantik


Guz Azmi Dihujat Netizen, Karena Tidak Sesuai Dengan Lirik “Ayo Move On” atau “Kami Santri Bukan Artis”


Campur News – Mungkin kalian kenal dengan sosok Gus Azmi yang suaranya merdu dan wajahnya yang tampan membuatnya cepat menjadi idola. Gus Azmi bernama lengkapnya Muhamad Ulul Azmi Askandar Al-Abshor merupakan vokalis dari grup sholawat Syubbanul Muslimin, Grup sholawat ini berasal dari pondok pesantren Nurul Qodim Kalikajar Paiton Probolinggo dan diasuh oleh KH. Hadzul Hakim Noer.


Namun akhir-akhir ini dimedia sosial terbesar yakni Facebook sedang memperbincangkan tentang Gus Azmi, Gus Azmi diclaim karena tentang judul lagu “Ayo Move On” atau “Kami Santri Bukan Artis”. Namun ini ada kaitannya dengan film baru yang akan dibuat dengan judul “Kami The Santri”. Gus Azmi diklaim karena tentang foto berdua dengan seorang wanita cantik membuat para netizen greget dan menganggap munafik. Memang mungkin dulu Gus azmi statusnya tidak punya pacar dan diasuh oleh pondok pesantren sehingga tidak bebas bermain atau dekat dengan santriyahnya. Namun akhir-akhir ini gus azmi popularitasnya menurun karena hal seperti ini. Semua kalangan muda kagum karena lagunya mengajak untuk menjauhkan pacaran dan memilih hijrah. Namun akhir-akhir ini Gus Azmi berfoto mesra dengan seorang wanita. Ini sangat miris terutama untuk kalangan santri.
“Memang manusia mungkin banyak kekurangan dan kelebihan, sehingga akalnya tidak sadar bahwa itu salah dan tidak boleh dilakukan, namun disini gus azmi harus bisa menjadi contoh yang lebih baik khususnya menjadi seorang santri dan fokus untuk bersholawat. Jika memang itu jalan terbaik maka pilih salah satunya halalkan atau tinggalkan.”Ungkap seorang netizen.
“Maaf saya bukan iri dengan kesuksesan orang lain, setidaknya tidak munafik.mungkin banyak dikalangan anak muda sekarang memilih hijrah dan menjauhkan pacaran sehingga mereka lebih memilih putus dengan pasangannya dan menyukai sholawat Gus Azmi.”ungkapnya.
Maka disini introfeksi dan toleransi itu penting, maka keyakinan itu harus ada pada diri sendiri tentunya kepada Allah SWT. Dan ambil hikmahnya saja jangan sampai kita terlalu terjerumus dengan orang lain dan menyukai seseorang berlebihan. Semoga Gus Azmi bisa menyadari bahwa hal itu salah dan harus memilih salah satunya halalkan atau tinggalkan.

Sunday, July 28, 2019

Penampakan Pocong Bermata Merah Di Kedungwaru Tertangkap Kamera Google Maps


PENAMPAKAN POCONG BERMATA MERAH DI GOOGLE MAPS, HEBOHKAN NETIZEN


Campur News – Konon, didunia ini manusia hidup berdampingan dengan makhluk dari dunia halus seperti hantu atau jin, Kehadiran hantu dan jin ini memang tak kasat mata. Alam yang mereka tinggali pun berbeda dengan alam kita. Namun demikian, enggak jarang keberadaan mereka ini terlihat jelas dengan mata manusia maupun bidikan kamera. Hanya orang-orang tersebut yang mempunyai kelebihan spiritual dan supnatural serta indra ke enam.
Mungkin kalian pasti pernah kan melihat penampakkan hantu yang viral dimedia sosial? Memang diera yang serba canggih ini, penampakan mistis kerap terjadi. Seberapa orang mengalami kejadian mistis yang tak dapat dijelaskan dengan logika. Mitosnya, orang yang melihat penampakan hantu justru bakal diliputi keberuntungan sepanjang harinya.
Nah diindonesia sendiri ada banyak jenis hantu yang dipercaya hidup berdampingan dengan manusia salah satunya yakni hantu yang disebut pocong. Memang penampakan hantu sangat jarang terjadi, demikian ada kalanya mereka menampakan diri. Enggak Cuma didepan manusia, tetapi penampakan ini juga kadang terlihat dikamera, bahkan kamera google street view karena hantu sekarang Cuma ingin dipercayai saja dan dihargai keberadaannya bahwa mereka ada didunia manusia.
Seperti penampakan pocong yang terlihat di Google Street View Kedungwaru Kidul, Kabupaten Demak Jawa Tengah berikut ini. Belakangan dimedia sosial viral penampakan pocong bermata merah yang bakal terlihat saat kalian membuka Google Street View dengan kata kunci Kedungwaru Kidul. Sosok menyerupai pocong bermata merah itu tampak berada ditepi jalan dan melihat kearah kamera Street View.

Friday, July 26, 2019

Gunung Tangkuban Parahu Mengalami Erupsi


Gunung Tangkuban Parahu Erupsi

Campur News -- Gunung Tangkuban Parahu, Subang, Jawa Barat mengalami erupsi pada Jumat (26/7) pukul 15.48 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 200 meter di atas puncak atau sekitar 2.284 m di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut dan selatan.

Kepala Pusat Vulkanologi Meteorologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) Badan Geologi, Kasbani mengatakan, erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 38 mm dan durasi sekitar 5 menit 30 detik.

Saat ini Gunung Tangkuban Parahu berada pada status level I atau normal.Kasbani pun mengingatkan masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu baik pengunjung, wisatawan, pendaki tidak diperbolehkan turun mendekati dasar kawah Ratu dan Kawah Upas. Pihaknya juga mengingatkan mereka tidak boleh menginap dalam kawasan kawah-kawah aktif yang ada di dalam kompleks Gunung Tangkuban Parahu.

"Serta ketika cuaca mendung dan hujan dikarenakan terdapatnya gas-gas vulkanik yang dapat membahayakan kehidupan manusia," kata Kasbani saat dikonfirmasi.
Selain itu, masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu, mulai dari pedagang, wisatawan, pendaki, dan pengelola wisata agar mewaspadai terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik yang jelas.


Thursday, July 18, 2019

Kronologis Penyerangan Terhadap Anggota TNI dan Polri Di Jambi


Kronologis Penyerangan Terhadap Anggota TNI dan Polri Di Jambi


CAMPUR NEWS – Sekelompok orang yang tergabung dalam Serikat Mandiri Batanghari (SMB) menyerang dan merusak kantor PT Wira Karya Sakti (WKS) didistrik delapan, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi. Masa turut mengeroyok kepala desa beserta tiga anggota TNI dan dua anggota polisi. Saat ini, Polda Jambi Tengah mnegejar para pelaku.
Aksi penyerangan yang terjadi pada sabtu (13/07/2019) itu diduga dipicu keributan kelompok SMB dengan pemilik Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Tanaman Rakyat (IUPHHK-HTR) didesa Belanti Jaya, Kecamatan Mersam, Kabupaten Batanghari, Jambi. Sebelumnya massa juga diduga sudah membakar lahan milik WKS yang mencapai 10 hektare (ha).
Dalam aksinya, massa SMB juga merusak sejumlah kendaraan seperti mobil dan sepeda motor milik Tim Satuan Tugas Monitoring Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang memadamkan kebakaran lahan. Sejumlah penyerang menggunakan senjata api rakitan yang disebut kacepek. Aksi itu sempat direkam dalam vidio amatir.
Akibatnya dalam penyerangan itu sejumlah korban luka-luka. Hingga senin (15/07/2019), kepala desa setempat masih dirawat. Begitu juga tiga orang anggota TNI dan dua orang anggota polisi yang tergabung dalam Satgas Karhutla harus mendapat perawatan medis.
“Ada tiga orang anggota TNI dan dua anggota polri yang terluka dalam penyerangan itu. Selain itu ada anggota kita diancam dengan senjata api rakitan, dan ada mobil anggota kita yang dirusak.”kata kapolda Jambi Irjen Pol Muchlis AS dijambi, senin (15/07/2019).
Kapolda jambi menegaskan , saat ini pihaknya tengah mengidentifikasi para pelaku penyerangan dan perusakan dari kelompok SMB. Selain itu polisi mengumpulkan barang bukti dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP).
Kapolda mengatakan, pascapenyerangan dan pembakaran lahan, Polda Jambi dan korem 042 Gapu Jambi telah menurunkan 100 anggota TNI dan 230 anggota Polri untuk mengamankan lokasi kebakaran dan penyerangan tersebut.

Fenomena Gunung Ciremai Bertopi Awan


Fenomena Gunung Ciremai “Bertopi” Awan, Ini Penjelasan BMKG


CAMPUR NEWS – Masyarakat Majalengka dan sekitarnya dihebohkan dengan fenomena Gunung Ciremai “bertopi” awan, kamis (18/07/2019). Fenomena tersebut hampir mirip dengan Gunung rinjani yang “Bertopi” awan saat rabu,(18/07/2019) kemarin yang sempat menghebohkan tersebut. Meskipun tidak bulat sempurna dan sama persis dengan yang ada di Gunung Rinjani, namun peristiwa tersebut sempat membuat ramai di masyarakat. Tidak jarang banyak masyarakat yang mengabadikan fenomena langka tersebut dengan kamera ponsel.
Menurut prakiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Jatiwangi, Ahmad Faiziyn, fenomena awan topi di Gunung Ciremai tersebut biasanya dinamakan awan lenticular. Kondisi ini bahkan berotensi membahayakan penerbangan.
“Ada potensi bahaya bagi penerbangan karena disekitar awan lenticula awan topi ini terdapat turbulensi udara”.jelasnya kamis (18/07/2019). Awan topi atau lenticular yang terjadi diatas  Gunung Ciremai itu, lanjutnya biasa terbentuk disekitar pegunungan atau perbukitan, dikarena pergerakan angin disekitar Gunung. Selain itu, juga bisa dikarenakan adanya aliran udara atau angin yang melewati gunung.
“Karena itulah, fenomena ini berfotensi berbahaya bagi penerbangan.”.pungkasnya.

Wednesday, July 17, 2019

Sesosok Mayat Pria Ditemukan Di Perkebunan Milik Warga


Pencari Rumput Temukan Sosok Mayat Yang Sudah Rusak Di Dalam Perkebunan Warga


CAMPUR NEWS – Polres Majalengka, Anggota Polsek Palasah dipimpin kanit reskrim Ipda Yondri S.Sos. M.H langsung mendatangi TKP setelah mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa telah ditemukan sosok mayat yang sudah rusak diperkebunan milik masyarakat diblok Kondang jaya desa dan kecamatan Palasah Kabupaten Majalengka. Rabu (17/07/2019).
Setelah dilakukan identifikasi oleh tim medis dari kecamatan Palasah serta INAFIS Polres Majalengka terdapat identitas korban bernama Budi Rahayu, 35 Tahun, penduduk lingkunan karoya RT.14 RW.05 desa cirendang kec.Kuningan Kab.Kuningan namun berdomisili di Desa Ciborelang Kecamatan Jatiwangi Kabupaten Majalengka.
Menurut keterangan keluarga korban sdr.suhandi/ayah korban red. Bahwa korban telah meninggalkan rumah selama 1 bulan serta dalam keadaan gangguan psikologis namun keluarga ikhlas atas takdir anaknya itu.
Lebih lanjut menurut kapolsek Palasah Iptu Jemiran SH MH bahwa jenazah langsung diserahkan kepihak keluarga karena menolak untuk dilakukan autopsi serta langsung dibawa kerumah duka untuk langsung dimakamkan.paparnya.
Sumber : Humas Polsek Palasah.