Mengupas Sejarah Kerajaan Sindangkasih
KERAJAAN
SINDANG KASIH DAN MANDALA SINDANGKASIH
Kerajaan
dan wilayah Jawa Barat tidak dapat
dipisahkan dari kata Sunda. Pada mulanya kata
“Sunda” atau “Suddha”
dalam bahasa Sanskerta diterapkan pada nama sebuah gunung yang menjulang tinggi
di bagian barat Pulau Jawa yang dari jauh tampak putih karena tertutup abu asal
gunung tersebut.
Keberadaan
kerajaan Sindangkasih pada tahun 1480 atau
pertengahan abad ke-15.Kerajaan Sindangkasih disebutkan
dalam berbagai naskah Babad di tanah Sunda.
Pandangan masyarakat Sunda bahwa kemandalaan seringkali disebut sebagai kerajaan. Pandangan ini muncul karena struktur
kemandalaan yang juga memiliki prajurit pengamanan seringkali dibersamakan
dengan kerajaan. Termasuk Kemandalaan Sindangkasih,
Mandala Sindangkasih dipertukarkan
pengertiannya dengan kerajaan.
Kesulitan
pengertian dalam historiografi modern Barat, struktur kerajaan adalah sebuah
struktur badan, wilayah dan administratif. Pandangan ini berbeda bagi
masyarakat Nusantara. Bisa kita cermati
bahwa Kerajaan Sriwijaya, Majapahit dan Tarumanagara
juga disebut Mandala.
Dalam
pengertian historis, sosial dan politik, istilah "mandala"
juga digunakan untuk menunjukkan formasi politik tradisional
Asia Tenggara (seperti federasi kerajaan atau negara-negara atau
kerajaan kecil). Ini diadopsi oleh para sejarawan Barat abad ke-20 dari wacana
politik India kuno sebagai sarana untuk
menghindari istilah 'negara' dalam pengertian konvensional. Tidak hanya
negara-negara Asia Tenggara yang tidak sesuai dengan pandangan
Cina dan Eropa tentang negara yang ditetapkan secara teritorial dengan
perbatasan tetap dan aparatur birokrasi, tetapi mereka berbeda jauh dalam arah
yang berlawanan: pemerintahan didefinisikan oleh pusatnya daripada
batas-batasnya, dan itu bisa tersusun dari banyak pemerintahan jajahan lainnya
tanpa mengalami integrasi administratif. Kerajaan seperti Bagan, Ayutthaya, Champa,
Khmer, Sriwijaya
dan Majapahit dikenal sebagai "mandala" dalam pengertian ini.
Beberapa
Mandala atau kemandalaan di tatar Sunda ada
yang berkembang menjadi kerajaan. Misalnya Mandala
Indraprahasta menjadi Kerajaan Indraprahasta;
Mandala Wanagiri menjadi Kerajaan Wanagiri; Mandala
Kendan menjadi Kerajaan Kendan dengan
rajanya yang termashur Gururesi atau Rajaresi Manik Maya berlokasi di Rancaekek Bandung sekarang. Mandala Bitung Giri
menjadi Kerajaan Talaga Manggung Dan banyak
lagi contoh lainnya.
Rupanya
Mandala Sindangkasih tidak tercatat berubah
menjadi Kerajaan, kecuali dalan Naskah Babad
yang menyebutkan Kerajaan Sindangkasih yang
dipimpin oleh seorang ratu bernama Nyi Rambut Kasih.Dalam
masa pemerintahan Dipati Ukur, Sindangkasih disebut
sebagai Umbul Sindangkasih. Istilah umbul
setara dengan Kabupaten sekarang. Catatan dari Kerajaan
Sumedanglarang bahwa Sindangkasih merupakan
bagian dari wilayah kerajaannya.
Mitos Nyi
Rambut Kasih
Kerajaan Sindangkasih dipimpin
oleh seorang ratu, yaitu Ratu Nyi Rambut Kasih.
Ia anak dari Ki Gedeng Sindang kasih yang
berasal dari kata Gede Ing Sindangkasih.
Artinya Pembesar atau Pemimpin di Sindangkasih.
Itu bukan nama orang tetapi sebutan saja. Sama halnya dengan sebutan Siliwangi. hal ini telah menjadi budaya di Sunda
bahwa menyebut nama orang apalagi pembesar adalah Tabu. Begitu pula orang yang
disapa akan merasa dihormati.
Inilah
yang menyulitkan menelusuri sejarah Sunda di
wilayah pedalaman (tengah pulau) termasuk Sindangkasih.
Sumber-sumber luar seperti dari Catatan Musafir China, Portugis dan Arab bisa
menjadi sumber sejarah (Proto-Sejarah).
Catatan Belanda bisa menjadi sumber sejarah,
karena dianggap bersumber dari dalam negeri. Keberadaan Sindangkasih merujuk wilayah Kota
Majalengka Sekarang ada dalam tulisan catatan Belanda mengenai perjalan
selama masa perkebunan kopi: Namun tidak menyebutkan secara jelas bahwa Sindangkasih adalah kerajaan, tetapi Sindangkasih adalah Kota
Majalengka sekarang.
Kembali
ke Mandala atau kabuyutan. Sepertinya, Sindangkasih hanya berupa Kamandalaan atau
Kabuyutan yang Bercorak Agama Hyang (Darma), Budha atau Hindu. Meskipun dalam
berbagai legenda diceritakan bahwa Nyi Rambut Kasih
bergamana Hindu. Berawal dari rencana mengunjungi Kerajaan Talaga, tetapi niat ini dibatalkan karena
kerajaan Talaga telah beragama Islam.
INFO TENTANG PENULIS :
Facebook : https://safeku.com/8ye7
Instagram : https://safeku.com/AjsR07
No comments