Kronologis Dan Klarifikasi RSUD Majalengka
RUMAH SAKIT
MAJALENGKA TIDAK MELAYANI PASIEN DENGAN BAIK, INILAH KLARIFIKASINYA
CAMPUR NEWS – Berdasarkan informasi yang sedang hangat di Media
Sosial, sedang di perbincangkan bahwa pihak rumah sakit Majalengka tidak
melayani pasien dengan baik, dan menyikapi informasi yang tengah hangat di
Media Sosial terkait layanan Rumah Sakit Majalengka pada almarhumah Ananda
Rania Dewi Humaira Putri dari Bapak Heri, Pihak Rumah Sakit Majalengka
menjelaskan dan meluruskan kronologis kejadian tersebut.
Klarifikasi Pihak RSUD
Majalengka, yang berisi :
“Klarifikasi pasien
AN.Rania Dewi Humaira, Pertama-tama kami keluarga besar RSUD Majalengka turut
berduka cita dan rasa duka mendalam atas meninggalnya Ananda Rania Dewi Humaira
ke hadirat Allah SWT, kami yakin bahwa Ananda Rania Dewi Humaira masih suci
belum memiliki dosa sehingga akan dimasukan ke surga Allah SWT, dan kelak akan
menyambut orang tuanya ditempat yang sama. Menyikapi informasi yang tengah
menghangat di media social saat ini terkait layanan RSUD Majalengka pada
almarhumah Ananda Rania Dewi Humaira putri dari bapak Heri, kami manajemen RSUD
Majalengka perlu menjelaskan dan meluruskan kronologis kejadian sebagai berikut
:
1.Pasien masuk di IGD
RSUD Majalengka pada pukul 11.00 WIB rujukan dari UPTD Puskesmas Malausma. Saat
tiba di IGD RSUD Majalengka pasien sudah mengalami penurunan kesadaran dengan
GCS Xl disertai perdarahan dari telinga kanan dan memar didahi kiri dan
belakang kepala kiri.
2.Dari amnesia(Keterangan
nenek pasien) + 2 Jam sebelum masuk rumah sakit badan sebelah kiri anak
tertimpa bangunan ketika sedang bermain.
3.Tindakan yang dilakukan
pada saat di IGD RSUD Majalengka diberikan terapi infus dan obat-obatan,
dilakukan pemeriksaan CT-Scan. Dari hasil CT-Scan ditemukan adanya perdarahan
subarachnoid. Selanjutnya petugas menyampaikan hasil pemeriksaan tersebut
kepada keluarga pasien (Nenek dan kedua orang tua) dan pasien perlu rujuk dan
membutuhkan penatalaksanakan lanjutan dari dokter Sp.BS ( Dokter Spesialis
Bedah Syaraf) karena di RSUD Majalengka tidak ada dokter Sp.BS dan PICU.
4.Sesuai SOP bahwa RS
perujuk harus konfirmasi ke rumah sakit yang akan dituju untuk memastikan rumah
sakit yang dituju tersebut siap menerima pasien rujukan dimaksud.
5.Petugas menghubungi
RSUD Cideres dari hasil pembicaraan dengan IGD RSUD Cideres, disampaikan Full
dan disarankan mencari rumah sakit lain yang memiliki fasilitas PICU dengan
mengingat kondisi pasien (RSUD Cideres juga tidak memiliki fasilitas PICU).
6.Kemudian dokter jaga
menghubungi RS Sumber Waras Cirebon via telepon, RSUD Majalengka diminta
konfirmasi via telepon sekitar 10-15 Menit kemudian. 15 Menit kemudian RS
Sumber Waras menginformasikan bahwa pasien sudah dapat rujuk namun setelah
diinformasikan kepada pihak keluarga, pihak keluarga pasien tetap menginginkan
untuk rujuk ke RSUD Cideres.
7.Setelah itu keluarga
pasien menghubungi kuwu Malausma untuk meminta bantuan menghubungi RSUD
Cideres.
8.Sesuai permintaan
keluarga pasien setelah berkoordinasi denga kuwu dan pegawai RSUD Cideres,
menurut pegawai tersebut pasien dibawa saja ke RSUD Cideres (Tanpa mengetahui
kondisi dan sarana yang dibutuhkan pasien, seperti PICU). Padahal sudah ada
konfirmasi resmi dari RSUD Cideres bahwa IGD penuh.
9.Keluarga menyelesaikan
administrasi pasien di Kasir. Pasien berangkat menuju RSUD Cideres dengan
Ambulance sesuai dengan keinginan keluarga.
10.Ditengah perjalanan,
petugas perawat rujuk RSUD Majalengka berkoordinasi dengan dokter jaga dan
perawat RSUD Cideres, kesimpulannya pasien tidak bias diterima di RSUD Cideres
karena tidak memiliki fasilitas PICU, dan disarankan untuk ke RS Sumber waras
sesuai rujukan awal, perawat perujuk menggunakan alat komunikasi seluler untuk
berkoordinasi dengan pihak terkait, dan tidak melakukan komunikasi pribadi.
11.Ambulance sampai ke RS
Sumber Waras dan perawat perujuk melalukan operan pasien dengan Dokter dan
Perawat IGD RS Sumber Waras. Selanjutnya perawat perujuk membantu keluarga
pasien untuk mengurus administrasi di RSUD Sumber Warasa. Demikian kami
sampaikan fakta infromasi ini semoga RSUD Majalengka tetap menjadi pilihan
masyarakat Majalengka.”
Itulah beberapa
kronologis lengkapnya dan merupakan informasi fakta dari pihak RSUD
Majalengka,dari kejadian ini kita hanya bisa mengambil hikmah yang didapat,
semoga tidak terjadi lagi.
Harapan Masyarakat
Majalengka, Di ambil dari pendapat yang ada di Sosial Media :
1.Pihak RSUD Majalengka
harus lebih ramah, sopan santun, senyum sapa dan salam kepada para pengunjung
RSUD Majalengka. Karena dalam saran tersebut bisa menarik dan menjadikan
kenyamanan.
2.Pihak rumah sakit yang
ada di Majalengka, harus melengkapi beberapa fasilitas yang dibutuhkan, seperti
PICU dan harus ada dokter Spesialis, supaya bisa siaga ketika ada pasien yang
sangat membutuhkan bantuan.
3.Harus melakukan
komunikasi dan interaksi jelas dan padat dalam menghadapi pasien yang sedang
darurat, supaya tidak terjadi operan, dan hilangnya komunikasi sehingga dapat
memicu ketidak pertanggung jawaban.
Semoga dari kejadian ini
pihak RSUD Majalengka bisa lebih professional, dan mampu menjalankan tugasnya
dengan benar dan teliti. Serta Pemerintahan Kabupaten Majalengka bisa membantu
dan memberikan fasilitas yang sangat dibutuhkan oleh pihak rumah sakit,
khususnya Majalengka.
Penulis Oleh Aang Rahayu,
RSUD majalengka memang harus di tingkatkan lagi hospitality nya terhadap pasien, saya pernah sakit hati sama dokter disana saat di rujuk ke rumah sakit itu waktu saya masih sekolah saya mengalami pendarahan pada telinga saya pas di periksa sama dokter THT nya dia berkata ke saya kalo dalam bahasa sunda gini " neng oge bodo di sakolana " gara2 saya ada masalah pada telinga dia pikir saya budeg .. sebagai masukan aja sih ini bukan mau menjatuhkan mohon para dokternya lebih memperhatikan lagi kata2 yg akan di sampaikan terhadap pasien nya dan lebih memikirkan lagi kondisi pasien nya walaupun sakitnya tidak seberapa mereka datang ke rumah sakit untuk berkonsultasi dan menemukan solusi atas sakit yg di deritanya bukan malah menambah pikiran nya ..
ReplyDeletePasien tidak hanya butuh obat obatan kimia.
DeleteSetuju...
Mending benahi dulu pelayanan nya ga usah sibuk promo jualan aplikasi di playatore.
ReplyDelete