Disebabkan Musim Kemarau Panjang, Majalengka Ganti Panen Dari Padi Jadi Kacang Hijau
Desa Andir Ganti Makanan Pokok, Dari Padi Menjadi
Kacang Hijau
Campur News - Musim kemarau atau musim kering adalah musim di
daerah tropis yang dipengaruhi oleh sistem muson. Untuk dapat disebut musim
kemarau, curah hujan per bulan harus di bawah 60 mm per bulan selama tiga
dasarian berturut-turut.
Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika () memperkirakan awal akan jatuh pada akhir November hingga awal Desember
2019.
Kepala Subbidang Analisa dan Informasi Iklim BMKG Adi Ripaldi
dalam konferensi pers terkait kekeringan di kantor ACT Jakarta, Selasa (20/8),
mengemukakan musim kemarau yang terjadi saat ini diperkirakan akan masih
berlanjut dalam dua atau tiga bulan ke depan.
Adi mengatakan sebenarnya BMKG sudah menginformasikan kepada seluruh daerah yang berpotensi terdampak kekeringan atau pernah mengalami kekeringan pada 2018 bahwa kemarau 2019 akan lebih parah dari sebelumnya. Namun Adi mengatakan pemerintah daerah maupun masyarakat tidak mengantisipasi hal tersebut.
Adi mengatakan sebenarnya BMKG sudah menginformasikan kepada seluruh daerah yang berpotensi terdampak kekeringan atau pernah mengalami kekeringan pada 2018 bahwa kemarau 2019 akan lebih parah dari sebelumnya. Namun Adi mengatakan pemerintah daerah maupun masyarakat tidak mengantisipasi hal tersebut.
Namun
siapa sangka, ternyata masyarakat masih ada yang bisa bertahan hidup. Walaupun gagal
panen diantaranya padi sehingga mulai berpikir bahwa kacang hijau juga bisa
dimanfaatkan untuk bertahan hidup dan dijadikan makanan seperti kacang hijau,
dan yang lainnya.
Mungkin
kota lain, atau masyarakat lain bisa mencontohnya seperti masyarakat ini
tentunya yang bertempat di Desa andir kec.Jatiwangi Kab.Majalengka walaupun
gagal panen harus mampu berkomitmen dan tidak putus asa tentunya.
“Saya
sangat bersyukur, walaupun gagal panen kita jangan putus asa, masih banyak yang
harus kita manfaatkan dalam situasi kemarau ini.” Tutur masyarakat Desa Andir.
No comments